Prestasi Bupati, 15.000 Warga Limapuluh Kota Pengangguran, Khairul Apit : Saya Ingin Interupsi

Cmczone.com- Berdasarkan data Tingkat Pengangguran Terbuka BPS yang release pada awal tahun ini diperoleh informasi Angka Pengangguran Kabupaten Lima Puluh Kota berada pada angka 3,72.

Angka tersebut meningkat 1,47 poin dibandingkan dengan tahun 2021 yang berada pada angka 2,25. Data ini menunjukan bahwa dari 100 orang masyarakat Kabupaten Lima Puluh Kota yang tergolong angkatan kerja, terdapat 4 orang yang sedang mencari kerja atau mempersiapkan usaha, atau tidak mencari kerja karena putus asa.

Poin diatas merupakan sambutan Gubernur Sumbar yang dibacakan pada paripurna memperingati hari jadi ke 182 kemaren. Prestasi lain dari Bupati Safaruddin yang memancing tepuk tangan riuh anggota DPRD Limapuluh Kota.

Kenapa angka pengangguran meningkat tajam ? Apakah karena program tidak terlaksana. Jika progul sesuai RPJMD dilaksanakan maka tidak akan ada warga Limapuluh Kota menganggur, kecuali karena sebab keterbatasan kemampuan mereka.

Berapa jumlah pengangguran di 50 Kota ? Jika berdasarkan data statistik diatas berarti jumlahnya sekitar 15.000 jiwa. Inilah PR besar Safari Namun sejauh ini kami menilai tidak ada ikhtiar luar biasa untuk mengatasi persoalan tersebut. Bupati hanya sibuk menghadiri kegiatan seremonial, membuka acara disana sini dan kegiatan formalitas lainnya. Begitu pula dengan wakilnya yang tidak berkerja karena diduga diantara mereka terjadi disharmoni. Walaupun dalam satu kesempatan wakil bupati tersebut menyatakan memahami persoalan daerah dan mampu menyelesaikannya, namun bupati tidak bergeming.

Baca Juga :   Antusiasnya Masyarakat Muara Madras, Gotong Royong Penambahan Teras Masjid Rajo Tiangso

Sebenarnya kalau kita telaah progul safari, program-program tersebut tepat sasaran dan menjawab persoalan daerah. Membuka 20.000 ha lahan tidur, program peningkatan populasi sapi, program 1 juta populasi kambing, pembukaan 1.000 ha kawasan pembesaran dan pembenihan ikan, pembukaan 10 destinasi pariwisata per tahun. Semuanya adalah program pembangunan ekonomi yang dipastikan mengatasi tingginya angka pengangguran.

Terkait data BPS diatas, Khairul Apit ketua fraksi Gerindra yang sangat peduli masyarakatnya angkat bicara, sebetulnya saya sudah tidak tahan dan ingin melakukan interupsi, terhadap apa yang disampaikan oleh Bupati dan dari Gubernur yang diwakili oleh salah satu asisten.

“Sebab realita dilapangan sangat tak bersentuhan sama sekali, termasuk soal angka pengangguran tersebut, saya menduga kutipan Pidato tersebut jauah panggang dari api, jika disandingkan dengan realita dilapangan yang kita jumpai sehari hari. Jadi dari apa yang disampaikan pada HUT Kabupaten Lima Puluh Kota kemarin itu, tak lebih dari kebohongan belaka, termasuk juga dengan peningkatan ekonomi. Selanjutnya Saya bertanya, Standar apa yang digunakan untuk menentukan indeks peningkatan itu data atau memakai metode apa?” papar Pak Wali Khairul Apit tanpa Tedeng aling Aling.

Baca Juga :   Anggota Satgas TMMD Anjangsana Silaturahmi ke Peternak Puyuh

Pada Kesempatan terpisah, Marsanova Andesra, SH., MH dari Fraksi PAN, dalam tanggapannya mengatakan, bisa jadi itu benar adanya karena setelah covid yang banyak membuat kegalauan dan ketidak pastian dan ditambah tahun 2022 sampai tahun 2023 ini kita di kab.50 kota banyak anak2 kita yang dahulunya mereka bekerja di dinas2 sebagai honor ada yang berhenti malah ada juga yang mundur sendiri karena ketidak pastian posisi mereka dan sering honor mereka telat dibayar malah ada yang tidak dibayar dan kita di DPRD telah menanyakan ke OPD masing2 yang dimana tempat anak2 kita honor itu dan alasan dari OPD yaitu ketidak adanya anggaran untuk bayar honor THL.

Baca Juga :   Wali Nagari Sungai Rimbang (Sumbar) Ditetapkan Tersangka dan Lansung Dititipkan di Lapas

“Menurut ambo malah lebih banyak yang menggangur dari pado data yang di BPS tersebut,” ucapnya.

Selanjutnya Aliya Efendi Partai Nasdem, berpendapat begini.

“Ada beberapa faktor meningkatnya pengangguran di liko :

1. Kebijakan merumahkan ratusan honorer

2. Pemerintah daerah belum berhasil menciptakan lapangan kerja baru, sementara peningkatan pencari kerja sangat signifikan dari tahun ke tahun dengan begitu banyaknya tamatan sarjana di limapuluh kota

3. Dampak lemahnya ekonomi global dan resesi ekonomi dunia saat ini,” tukuknya.

Tim