Soal Janji, FPDT Desak Bupati Selesaikan Jalan Lingkar Taliabu

Jalan Lintas Taliabu, Kecamatan Taliabu Utara, Provinsi Maluku Utara. (Foto:Ode/cMczone.com

Taliabu,(cMczone.com) – Tak kunjung diperhatikan, hingga kini situasi Jalan Lingkar Pulau Taliabu Provinsi Maluku Utara, terkesan belum maksimal.

Pasalnya, aktivitas masyarakat Taliabu, khususnya Kecamatan Taliabu Utara sulit melintasi beberapa titik akses jalan penghubung ke Ibu Kota Bobong Kabupaten Pulau Taliabu.

Dengan berbagai dinamika terkait permasalahan akses pembangunan jalan di Pulau Taliabu, kini mendapat sorotan dari berbagai elemen dengan penuh kritikan, satu diantaranya dari pihak Aktivis Forum Pemuda Desa Taliabu (FPDT), Arkhy Malaka, yang juga sebagai Putera Daerah Taliabu Utara, pada media ini menyampaikan bahwa, situasi jalan lingkar dibeberapa titik pada jalur utara ke Ibu Kota Bobong sangat memprihatinkan tanpa perhatian dari Pemerintah dalam hal ini Dinas terkait.

Baca Juga :   Petualangan Sang Penipu Berakhir Dibalik Jeruji Besi Polsek Sekernan

Bagaimana tidak kata Aky, persoalan akses jalan tersebut juga pernah disentil oleh Aliong Mus (Bupati Pulau Taliabu – red), yang sebelumnya pernah diucapnya untuk memproyeksikan akselerasi pembangunan jalan lingkar Taliabu dengan jangka waktu 3 tahun.

“Jalan penyambung antara kecamatan dan Ibu Kota Bobong, Aliong Mus (Bupati Pulau Taliabu – red), sudah bohongi seluruh lapisan masayarakat Taliabu, bilang jalan Taliabu akan dibuat dengan jangka 3 tahun menjabat padahal kenyataanya malah hancur,” ungkap Aktivis FPDT, Arkhy Malaka pada Pewarta, Jum’at (28/08/2020).

“Ada banyak titik pembangunan jalan menuju Wilayah Taliabu Barat Laut itu masih rusak, padahal sudah aspal tapi pembangunan jalan juga tidak ada anggaran perawatan, makanya jalan yang belum lama dibuat malah hancur juga tanpa diperbaiki,” imbuhnya.

Baca Juga :   Diduga Menghirup Gas Beracun , Puluhan Warga Yang Sedang Bekerja di Sawah Tumbang!!!

Tak hanya soal jalan, dirinya juga meminta diakhir periode Bupati Pulau Taliabu, seluruh pembangunan dapat terselesaikan.

“Kami dari FPDT juga selaku Putera Daerah meminta untuk selesaikan beberapa pembangunan yang saat ini masih terkesan mangkrak, diantaranya Kantor Bupati, Kantor DPRD, dan Taman Kota yang ada di pusat Ibu Kota Bobong. Sebab, resolusi tidak harus dengan menyuarakan untuk membuat suatu perubahan tetapi perlu masyarakat mengingat hal-hal yang belum tuntas dijalankan,” tutupnya.