Siswa SMA Stella Gracia School Pekanbaru Memenangkan Medali Emas dan Best Invention di World Young Inventors Exhibition 2025

Pekanbaru – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh pelajar Indonesia di kancah internasional. Kali ini, siswa-siswi dari SMA Stella Gracia School Pekanbaru berhasil mengukir sejarah dengan meraih medali emas dan penghargaan Best Invention dalam ajang bergengsi World Young Inventors Exhibition (WYIE) 2025 yang digelar di Kuala Lumpur Convention Centre, Malaysia. Mereka juga mendapatkan penghargaan khusus dari Kementerian Pendidikan Arab Saudi atas inovasi dan penemuan mereka ini.

 

Inovasi yang mengantarkan mereka ke puncak prestasi ini adalah Eco-PB (Eco Previous Block), sebuah teknologi tepat guna berupa bata ramah lingkungan yang dibuat dari limbah sehari-hari. Menurut penuturan tim, Eco-PB terbuat dari sampah plastik, limbah minyak goreng, dan batu kerikil, material yang selama ini kerap dianggap tak berguna.

 

“Kami menggunakan sampah plastik, limbah minyak goreng dan juga batu kerikil untuk meningkatkan porositasnya. Semua bahan tersebut adalah limbah yang seringkali tidak termanfaatkan dan mudah ditemui di sekitar kita. Dengan mendaur ulangnya menjadi teknologi tepat guna, kami mengurangi limbah lingkungan dan menjadi solusi untuk banjir ketika hujan deras,” ujar Aleaa, ketua anggota tim.

Baca Juga :   Ini Penjelasan Kepala Cabang DKP Lingga Soal Kuota Minyak Solar untuk Nelayan

 

Dalam pengembangannya, tim pelajar ini juga melakukan serangkaian uji coba, seperti uji kekuatan tekan, ketahanan terhadap air, dan panas. Hasilnya sangat menggembirakan. Eco-PB terbukti lebih kuat dibanding bata konvensional, namun memiliki bobot yang lebih ringan dan daya tahan lebih baik terhadap cuaca ekstrem.

Pengerjaan proyek ini dilakukan secara kolaboratif dalam sebuah tim yang solid, dengan pembagian peran berdasarkan keahlian masing-masing. Ada yang fokus pada riset material, ada yang mendesain bentuk bata, serta ada yang bertanggung jawab untuk presentasi dan dokumentasi.

 

“Kami saling melengkapi, dan itulah kekuatan kami,” ungkap Jonathan, salah satu anggota tim.

Prestasi ini tidak lepas dari bimbingan Mr. Rizky Ardie, guru pembimbing yang menjadi sosok sentral dalam proses inovasi tersebut.

Baca Juga :   Polda Sumut Bekuk Pelaku curas Lintas Provinsi

 

“Beliau tidak hanya mengarahkan secara teknis, tapi juga menguatkan mental kami saat hampir menyerah. Tanpa beliau, proyek ini mungkin tak akan sampai sejauh ini,” kata Agil, anggota lainnya.

 

Tim Eco-PB tidak berhenti sampai di sini. Mereka sedang menjajaki kerja sama dengan UMKM lokal untuk produksi skala kecil, dan terus mengembangkan versi bata yang lebih sempurna dalam bentuk dan kualitasnya. Harapannya, produk ini dapat segera digunakan secara luas di masyarakat sebagai solusi konkret terhadap permasalahan lingkungan dan infrastruktur.

 

Saat ditanya tentang pelajaran paling berharga dari ajang WYIE, Aleea menjawab dengan penuh semangat:

 

“Saya belajar bahwa keterbatasan bukanlah halangan, tapi tantangan yang bisa diatasi dengan kerja sama, semangat, dan visi yang jelas. Saya juga belajar untuk lebih percaya diri menyuarakan ide saya di panggung internasional.”

Baca Juga :   Pelepasan Peserta Didik Kelas XII SMKN 6 Merangin Tahun Pelajaran 2022/2023

Mengakhiri wawancara, tim Stella Gracia School Pekanbaru memberikan pesan inspiratif untuk generasi muda Indonesia:

 

“Beranilah bermimpi besar, dan mulailah dari hal yang paling dekat dengan hidupmu. Jangan takut gagal, karena dari kegagalan itulah kita tumbuh. Dunia membutuhkan ide segar, dan saya percaya generasi muda Indonesia punya semua potensi untuk menciptakan perubahan nyata.”

 

Prestasi ini menjadi bukti bahwa dengan kreativitas, kolaborasi, dan semangat inovatif, pelajar Indonesia mampu bersaing dan memberi kontribusi positif di tingkat global.