Berita  

Baralek Gadang: Sungai Beringin Batagak Panghulu, Menjaga Adat Mengurus Nagari

cMczone.com– Nagari Sungai Beringin Kec Payakumbuh Kab Limapuluh Kota Sumatera Barat kembali adakan ‘Baralek Gadang’ (Pesta Besar), Minggu 26/06.

Acara ini diadakan untuk melantik 8 Panghulu baru di kanagarian sesuai dengan tradisi Minang yang disebut ‘Batagak Panghulu’, dihadiri langsung oleh Bupati Kab Limapuluh Kota Safaruddin Dt. Bandaro Rajo yang sekaligus ditampuk untuk melakukan prosesi adat penyematan keris dan pemasangan ‘saluak’ (tutup kepala penghulu).

Acara dihadiri juga oleh Camat Payakumbuh Jonianto S.IP, Wali Nagari Sungai Beringin Lukman Hakim Dt Sinaro Nan Babudi, Kapolsek Payakumbuh Iptu Doni Prama Dana S.H., Ketua LKAAM Kab Limapuluh Kota Zulhikmi Dt Rajo Suaro, Ketua KAN Sungai Beringin Dt Bandaro Sati, Ninik-Mamak, Bundo Kanduang dari suku yang berada di kanagarian Sungai Beringin, kaum cerdik pandai dan anak nagari Sungai Beringin.

Rangkaian kegiatan Batagak Panghulu ini dimulai pada pukul 09.00WIB pagi, berdasarkan pantauan cmczone ratusan masyarakat nagari memulai arak-arakan panghulu dari Kantor Nagari menuju Rumah Gadang Sungai Beringin dimana acara inti akan dilaksanakan.

Dipandu oleh MC Senja Gani, acara dibuka dengan Tari Pasambahan yang diikuti pembacaan doa dan sambutan Ketua KAN Sungai Beringin serta Ketua LKAAM Kab Limapuluh Kota. Meski kedatangan Bupati agak sedikit terlambat, namun prosesi ‘melewakan gala’ (pengukuhan panghulu) tidak mengalami kendala berarti.

Baca Juga :   Terjawab Sudah Payakumbuh Dengan Pariwisata Air dan Internet Melemah

Adapun Niniak Mamak yang dikukuhkan adalah Andril Wadi Dt. Patiah Sinaro dari kampung Sinapa suku Caniago, M. Rahmat Gusriadi Dt Malano Nan Batuah dari kampung Simogek suku Caniago, Nasriadi Dt Mangkudun Sati dari kampung Sipanjang suku Caniago, Vindo Imra Dt Gindo Malano dari kampung Payobada suku Sembilan, Rahmat Kevin Stevano Dt Rangkayo Bosa dari kampung Tanjuang suku Sembilan, Hendri Dt Majo Nan Sati dari kampung Pagar Cancang suku Sembilan, Yuliandri Dt Majo Nan Lelo dari kampung Melayu suku Melayu, Muhammad Sulthony Dt Mangkuto Alam dari kampung Kutianyir suku Pitopang.

“Beginilah bentuk dari berdirinya ‘sako dan pusako’ di ranah Minang sebagaimana adat salingka nagari, basuluah matahari – bagalanggang mato rang banyak, yang berarti pemangku adat telah diketahui bersama-sama,” ujar Safarudin menjelaskan pentingnya acara ini terus dipertahankan secara turun-temurun.

Ia juga menegaskan bahwa budaya dan kearifan lokal ini harus dipertahankan bahkan diperjuangkan agar keberadaan ‘adat istiadat, adat yang sebenar adat, serta adat yang ter-adat’ ini bisa terus berjalan dan diketahui anak-kemenakan sehingga tidak tergerus karena kemajuan teknologi dan informasi serta kebudayaan asing yang gencar saat ini.

Baca Juga :   Pelatihan Menjahit Pakaian Dasar Di Garagahan Masuki Minggu Terakhir, Hasil Signifikan Terlihat Jelas Dari Produk Buatan Siswa

Safaruddin juga menilai bahwa perkembangan adat di Kab Limapuluh Kota sudah cukup terjaga sehingga untuk mengawal ini Pemkab telah menyusun Visi Daerah bersama LKAAM Kab Limapuluh Kota untuk mendorong SDM yang berkualitas dan berbudaya. Untuk itu ia yakin akan dapat sejalan dengan program pembangunan dari pinggir sebagaimana yang selalu di canangkan oleh Bupati pemenang pemilu periode 2021-2024 ini.

Senada dengan apa yang disampaikan Bupati, Camat Payakumbuh Jonianto S.IP, dengan aktifnya penghulu adat di Nagari, Jonianto berharap ada sinergisitas antara pihak Kabupaten, Kecamatan, dan Nagari dalam hal pembinaan adat sehingga dapat dituangkan dalam bentuk program kegiatan baik didalam Dinas Pendidikan dan Kebudayaan atau bahkan masuk dalam anggaran pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh Pemerintah Nagari.

Panghulu di ranah Minang dikukuhkan menjadi pemimpin kaum yang menjadi tumpuan anak dan kemenakan dalam berbagai persoalan keluarga dan kerabat terutama dalam aspek adat istiadat, bertanggungjawab dan berkewajiban menjaga, membimbing, serta memelihara anggota kaum, suku, dan nagarinya.

Baca Juga :   Nurkhalis Dt Bijo Dirajo : Alhamdulillah Berkat Kekompakan Panitia Gowes Merdeka Iluni Smpn 1 Sukses Dilaksanakan

Hal ini pun diaminkan oleh Kapolsek Payakumbuh Iptu Doni Prama Dana S.H., selain mengucapkan selamat atas dilantiknya penghulu baru Doni juga menyatakan bahwa peran Niniak Mamak dalam menjaga dan memelihara kamtibmas sangat penting. Dan dalam penanganan-penangan permasalahan Hukum maka Restoratif Justice sangat mungkin dilakukan untuk perkara-perkara tertentu sebagai jembatan antara Hukum Adat dan Hukum Negara.

“Di Nagari kita memiliki perangkat yang disebut Forum Kepolisian Masyarakat (FKPM), dimana Babin, Wali Nagari, dan Niniak Mamak menjadi perangkat yang dapat menyelesaikan perkara Hukum dengan pendekatan adat dalam rangka restoratif justice sebelum mencapai persidangan.” Ujarnya.

Tingginya minat serta keseriusan masyarakat dalam mengawal serta merayakan proses adat mendapat banyak apresiasi, terutama seputaran Kabupaten Limapuluh Kota, dan karena dekatnya lokasi Sungai Beringin dengan Kota Payakumbuh, maka tak ayal lagi acara pesta besar yang diadakan sampai malam ini terus kebanjiran warga apalagi diadakan di Rumah Gadang Sungai Beringin yang telah menjadi destinasi wisata.

(pache)