Layanan RSUD dr Adnaan WD Kian Berkembang, Dokter Elfitrimelly Diminta Jadi Direktur Defenitif

cMczone.com- Berkat ‘tangan dingin’ dr.Elfitrimelly, Sp. A., M. Biomed selaku Plt. Direktur RSUD dr Adnaan WD yang diberi amanah sejak November 2023 lalu oleh Jasman Rizal, Pj. Walikota Payakumbuh, menggantikan dr. Junaidi yang memasuki masa purna bakti, menunjukan kepemimpinan positif untuk perkembangan dan kemajuan RSUD dr Adnaan WD.

Hal demikian diungkapkan oleh Novera Akmal, ketua Komite tenaga kesehatan RSUD dr Adnaan WD. Dalam pandangannya, komposisi kepemimpinan antara dokter Fit, panggilan singkat dr.Elfitrimelly, diduetkan dengan dr. Harika Putra, Sp.PK selaku Plt. Kepala Bidang Pelayanan sangatlah pantas didefenitifkan.

“Saya melihat kepemimpinan dokter Fit dan dr. Harika ini, sangat pantas dipertahankan , kapan perlu tidak Plt lagi. Tapi didefenitifkan di posisinya sekarang. Sebab, 5 bulan mereka menjabat kita merasakan respon cepatnya dalam menanggapi persoalan layanan. Komunikasi antara fungsional dan manajemen berjalan dengan baik, dan transparan,” kata Novera Akmal, Sabtu, (9/3).

Baca Juga :   Peluang Bisnis Tahun Ini

Masih penuturan Novera Akmal, yang juga pernah sebagai ketua Komite Keperawatan di RSUD dr Adnaan WD menilai. Dokter Fit, sosok pemimpin bertangan dingin. Persoalan layanan bisa ia selesaikan dengan bijak. Tanpa menciptakan konflik kepentingan. Dan dibantu oleh anak muda seperti dokter Harika yang visioner dan memiliki prestasi sewaktu masih kepala Puskesmas.

” Saya menilai duet antara dokter Fit dan dokter Harika ini akan membawa kemajuan pada layanan RSUD dr Adnaan WD kedepannya. Juga kesejahteraan bagi karyawan. 5 bulan berjalan , jasa pelayanan yang sering menimbulkan gejolak, saat ini lancar dibayarkan. Juga pengembangan layanan kian bertambah. Seperti telah dibukanya laboratorium Patologi dan Anatomi yang sebelumnya masyarakat ke Bukittinggi untuk memeriksakan, ” tambahnya.

Terkait pengembangan layanan, diakui pula oleh dokter Ridwan Muchtar sebagai spesialis bedah di RSUD dr Adnaan WD bahwa, peningkatan layanan pada masyarakat menjadi fokus dr. Fit dan dr. Harika. ” Saya diminta untuk memberikan pelayanan terbaik pada masyarakat. Seperti mempopulerkan bedah laparaskopi. Bedah yang sangat minimal mencederai pasien, ” katanya.

Baca Juga :   Menguji Akal Sehat Kita : Siaran Pers Bupati Terkait Rencana Pembelian Tanah Untuk Rumah Dinas!!! Benar Atau Keliru!!!

Ia menambahkan, “menurut Saya visi dr. Fit sangat bagus dalam pengembangan rumah sakit ini. Begitu juga dr. Harika, sangat respon terhadap keperluan peningkatan pelayanan. Mereka memahami apa yang kita butuhkan agar pelayanan pada masyarakat lancar,” tutupnya.

Pada kesempatan yang sama, salah seorang warga Tanjung Pauh yang sedang berobat, dan dimintai tanggapannya oleh media ini, berikan apresiasi terhadap pelayanan RSUD dr Adnaan WD. “Pelayanan RSUD ini sudah semakin baik, Pak. Pengguna BPJS Kesehatan dilayani dengan baik, ” kata Azrita.

Sementara itu, dokter Fit dihubungi terpisah, merasakan betul apa yang diinginkan oleh karyawan fungsional juga pasien dan masyarakat. Sebab ia masih merawat pasien, dan mengobati. Ia tidak duduk di belakang meja. Tapi melayani masyarakat langsung di poliklinik, dan di bangsal perawatan. Sehingga banyak hal yang ia pahami terkait persoalan pelayanan.

Baca Juga :   Sidak Pansus Covid-19 : Begini Pernyataan Sek Dinkes Atas Pengambilan Aset Covid-19 Oleh ASN

“Saya memahami betul, apa yang dirasakan kawan- kawan di pelayanan, dan di manajemen. Termasuk, paling utama apa yang diharapakan pasien dan masyarakat terkait layanan yang dibutuhkan di RSUD dr Adnaan WD. Berbekal itu, Saya bisa membuat keputusan. Harapan dan keluhan mereka Saya dengarkan sebagai pijakan untuk membuat kebijakan,” kata dr. Fit.

Disinggung mengenai persoalan gaji outsourcing dan konflik dengan rekanan. Dokter Fit menjawab santai. “Mengenai proses outsourcing jasa keamanan dan cleaning service di RSUD semua sudah sesuai aturan. Upah dibayarkan sudah sesuai dengan perjanjian atau kontrak dengan penyedia. Komplain cleaning service tersebut, seharusnya bukan kepada pihak RSUD, tetapi kepada penyedianya,” tutupnya.

(*)