ketegangan antara warga RW 4, RW 8, dan RW 9 Kelurahan Tangkerang Barat, Kecamatan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru, dengan pihak pengembang Perumahan Citraland

cMczone.com, Riau – Terlihat ketegangan antara warga RW 4, RW 8, dan RW 9 Kelurahan Tangkerang Barat, Kecamatan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru, dengan pihak pengembang Perumahan Citraland sempat memuncak,Sabtu (19/7/2025).

Warga dari tiga RW tersebut serentak melakukan aksi pemalangan Jalan Gulama menuju jalur masuk ke proyek pembangunan perumahan sebagai bentuk protes terhadap dampak buruk yang ditimbulkan oleh pembangunan perumahan Citraland tersebut.

Aksi blokade jalan ini dilakukan sejak pagi hari dan mendapat dukungan luas dari masyarakat sekitar yang selama ini mengeluhkan dampak pembangunan Citraland yang merusak rumah tinggal warga dan kondisi jalan lingkungan. Menurut pengakuan warga, sejumlah rumah mengalami retak serius bahkan mulai mengalami kemiringan struktur akibat aktivitas alat berat, truk molen dan kendaraan bertonase berat yang keluar masuk proyek setiap hari.

“Rumah saya sudah retak, lantai mulai miring. Ini bukan kerusakan biasa. Jalan kampung kami hancur karena truk-truk berat mereka. Tapi tidak ada ganti rugi, tidak ada tanggung jawab dari pihak pengembang,” ujar salah satu warga yang ikut dalam aksi yang enggan disebut namanya.

Baca Juga :   Manejer Ram TBS EWF diduga Gelap kan Harian Orang kerja Dan Mencatut Nama Ketua RT Tampa Comfirmasi

Salah satu Ketua RW menegaskan bahwa warga telah berusaha menyelesaikan masalah ini secara baik-baik. Bahkan, menurutnya, sudah beberapa kali dilakukan pembicaraan dan kesepakatan secara verbal antara pihak RW dengan perwakilan Citraland. Namun, janji-janji tersebut berkali-kali diingkari.

“Kami sudah lelah bicara baik-baik. Berkali-kali kami ajak bicara, mereka sepakat secara lisan untuk memperhatikan warga. Tapi kenyataannya, mereka tetap saja melanggar, kendaraan proyek terus masuk tanpa peduli dampaknya ke rumah-rumah kami,” terangnya dengan nada kesal.

Emosi warga makin memuncak ketika beberapa hari sebelumnya salah satu warga meninggal dunia. Di saat keluarga sedang berduka dan membutuhkan akses jalan yang lengang untuk keperluan jenazah, justru Jalan Gulama kembali dipadati truk-truk besar pengangkut material bangunan yang dipesan oleh pihak pengembang.

Baca Juga :   Bantuan Segera Didistribusikan, Wako Padang Panjang: Jangan Sampai Ada yang Tertinggal

“Bayangkan, saat ada yang meninggal pun, mereka tetap mendatangkan truk besar. Jalan penuh macet, padahal kami butuh ketenangan dan kelancaran. Ini keterlaluan,” tambah warga lainnya.

Akibat kejadian tersebut, warga sepakat untuk memalang jalan. Sejak Sabtu pagi, tidak satu pun kendaraan proyek diperbolehkan melintasi Jalan Gulama, termasuk mobil molen, truk pengangkut material, maupun alat berat. Aksi ini berdampak langsung terhadap aktivitas pembangunan Citraland yang terpaksa dihentikan sementara waktu.

Data yang dirangkum di lapangan, situasi justru makin memanas ketika seorang pria yang diduga berafiliasi dengan pihak pengembang datang ke lokasi dan mengancam salah satu Ketua RW menggunakan senjata tajam. Aksi premanisme ini sontak memicu kemarahan warga. Beruntung, pria tersebut segera diamankan oleh aparat dari Polsek Bukit Raya dan saat ini tengah dalam proses pemeriksaan hukum.

Baca Juga :   Bupati Bintan dan Ketua TP PKK Terima Lencana Manggala Karya Kencana.

Menanggapi situasi ini, Lurah Tangkerang Barat, Rusmanto, langsung turun tangan. Ia menyatakan siap menjadi mediator antara warga dan pihak pengembang agar permasalahan ini bisa diselesaikan secara adil dan tidak merugikan masyarakat.

“Ini akan saya mediasi. Kita harus duduk bersama agar semua pihak mendapatkan haknya. Saya tidak ingin warga dirugikan, tapi juga ingin penyelesaian yang damai,” ujar Rusmanto.

Aksi warga ini menjadi simbol perlawanan terhadap pembangunan yang dianggap mengabaikan keselamatan dan hak-hak warga lokal. Warga berjanji tidak akan membuka blokade jalan sampai ada kejelasan tertulis dari pihak Citraland dan jaminan hukum dari pemerintah bahwa kerugian mereka akan ditindaklanjuti secara bertanggung jawab.

Hingga berita ini diturunkan, situasi di Jalan Gulama menuju akses pembangunan Citraland masih dipalang dan masih dijaga warga secara bergantian.