news  

Kepri Miliki 387 Titik Potensial untuk Pengembangan Budidaya Kelautan 

cMczone.com – Penjabat (Pj) Sekdaprov Kepulauan Riau (Kepri) Lamidi berharap, dengan dukungan program-program Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), percepatan pembangunan pengembangan perikanan seperti budidaya ikan, rumput laut, udang dan teripang dapat menjadikan Kepri yang sejahtera. 

Untuk itu, Lamidi meminta Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Kepri untuk dapat mengklasifikasi dan mengidentifikasi titik-titik yang layak untuk dikembangkan budidaya.

“Baru kemudian kita dapat mengusulkan kepada KKP agar pihak kementerian mengetahui, bahwa terdapat potensi besar budidaya perikanan di Kepri, dan kemudian bisa didukung dengan program-programnya,” kata Lamidi, saat menghadiri Rapat Teknis Dirjen Perikanan Budidaya KKP, bersama Dinas Kelautan dan Perikanan Se-Provinsi Kepri, di Ruang Rapat Utama, Lantai 4, Kantor Gubernur Kepri, Dompak, Kota Tanjungpinang, Jumat (12/11/2021).

Dalam sambutannya, Lamidi memaparkan, bahwa Kepri memiliki 2.408 pulau. Dari jumlah tersebut, pulau yang berpenghuni sebanyak 387 pulau. Dengan 96 persen laut dan luas daratan hanya 4 persen yang terbagi atas 7 Kabupaten dan Kota.

Baca Juga :   BP Batam Hibahkan Lahan untuk JBB, Ansar Ahmad Berikan Apresiasi

“Minimalnya kita ada sekitar 387 titik yang berpotensi menjadi kegiatan lahan budidaya. Apabila ada masyarakat tinggal di pulau itu berarti ada tempat-tempat yang layak untuk dikembangkan jadi budidaya,” papar Lamidi.

Dengan kondisi geografis seperti itu, Lamidi meyakini Kepri memiliki potensi perikanan yang luar biasa, meski di beberapa daerah masih harus dibangun infrastruktur yang memadai.

Selain itu, Lamidi juga meminta kepada KKP untuk memberikan bantuan berupa teknologi pembibitan, yang mana kegunaannya untuk meningkatkan kualitas pembenihan di Kepri.

Selanjutnya, yang kedua adalah teknologi pembuatan pakan, karena budidaya di Kepri masih bergantung pada ikan rucah (tamban dan selayang) untuk pakan yang harganya lebih tinggi.

“Sehingga kita dapat menggunakan teknologi ini pada waktu tertentu, seperti contoh pada musim utara yang susah untuk mendapatkan bibit untuk dikembangkan serta pakan karena bersaing untuk mendapatkannya,” ujar Lamidi.

Baca Juga :   Gubernur Kepri Ikuti Rakor Persiapan Rencana Kunjungan Jokowi ke Kepri

Sementara itu, Dirjen Perikanan Budidaya KKP TB Haeru Rahayu meminta, sektor perikanan budidaya agar dapat mengoptimalisasi sumber daya perikanan budidaya secara produktif dan berwawasan berkelanjutan.

“Kita memiliki 3 konsep ekonomi biru, yaitu teknologi inovasi, ekonomi dan ekologi yang outcomenya produksi ikan yang maksimal serta berdaya saing, peningkatan kesejahteraan dan pemberdayaan masyarakat serta perikanan budidaya yang efisien dan ramah lingkungan,” tegas Haeru.

Lebih lanjut, mantan Dirjen PSDKP KKP ini menerangkan, bahwa pada tahun 2021 sampai dengan 2024 ada 3 program terobosan Kementerian Kelautan dan Perikanan. Yang salah satunya dari Sumber Daya Alam perikanan tangkap untuk peningkatan kesejahteraan nelayan.

“Terobosan kita yaitu pengembangan perikanan budidaya untuk ekspor yang didukung riset kelautan dan perikanan dan pembangunan kampung perikanan untuk budidaya ikan air tawar, payau dan laut,” terang Haeru.

Baca Juga :   Mark Low : Warga Singapura Sudah Rindu ke Kepri

Bersamaan itu, Kepala DKP Kepri Arif Fadilah berharap, dengan luasnya laut Kepri, perikanan di Kepri belum maksimal, untuk itu diperlukan dukungan KKP.

“Konsentrasi kita di bidang kelautan cukup besar, dan masyarakat Kepri sangat antusias terhadap budidaya. Maka, Dirjen Perikanan Budidaya diharapkan dukungannya,” kata Arif.

Lanjut Arif, DKP Provinsi sudah menyusun klaster-klaster mulai dari Kabupaten Natuna, Kabupaten Kepulauan Anambas, Kabupaten Lingga, Kabupaten Bintan dan Kabupaten Karimun, di bidang perikanan budidaya, seperti pengembangan rumput laut.

“Dan, sekarang kita sudah bisa mengekspor hasilnya ke Hongkong, cuma kami mohon penjagaan dalam hal kestabilan harga,” pungkas Arif.

Hadir dalam rapat tersebut, Direktur Pembenihan Nono Hartanto, Dekan Kelautan dan Perikanan UMRAH Noni, Kepala BPBL Batam Toha Tuaihadi, Perwakilan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten dan Kota Se-Provinsi Kepulauan Riau dan Praktisi Pengusaha Budidaya Imam.

Editor: Budi Adriansyah