Titer Antibodi Masyarakat Kepri 89,6 %, Ansar Ahmad Langsung Temui Mendagri

cMczone.com – Gubernur Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad, mengungkapkan rasa senangnya, karena hasil usaha kerasnya selama ini terkait penekanan penyebaran Covid-19 di Kepri sudah menunjukkan hasil.

Berdasarkan survey ‘serology’ yang dilakukan oleh Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Batam (UNIBA) Ibrahim, yang juga merupakan Ahli Epidemologi menyatakan, bahwa kekebalan tubuh kelompok masyarakat di Provinsi Kepri telah mencapai herd immunity. Tak tanggung-tanggung, berdasarkan penelitiannya, hasil pemeriksaan titer antibodi total masyarakat Kepri mencapai 89,6 persen.

Menurut Ansar, keberhasilan ini merupakan hasil kerja sama dan kerja keras Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) dan stakeholder lainnya yang secara kompak, fokus dan terus-menerus melakukan aksi vaksinasi massal untuk berbagai tingkatan umur, dan dilakukan di seluruh kabupaten dan kota se-Kepri.

Baca Juga :   Capaian BIAN Kepri Belum Capai Target: Lingga Tertinggi, Batam Terendah

“Alhamdulillah, hasil survey serology kita menunjukkan hasil yang baik, bahkan sangat baik. Herd immunity Masyarakat Kepri sudah terbentuk dengan nilai 89,6 persen. Secara nasional angka minimal satu daerah dinyatakan baik herd immunitinya jika mencapai angka minimal 70 persen, namun kita telah mencapai angka 89,6 persen, hampir 90 persen,” ungkap Ansar, Senin (3/1/2022).

Sebagai ungkapan rasa senangnya atas hasil survey serology ini, Gubernur Kepri didampingi Staf Khusus Gubernur Kepri Sarafuddin Aluan dan Kepala Diskominfo Kepri Hasan, langsung menemui Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, untuk menyampaikan hasil survey dimaksud. Tidak hanya kepada Mendagri, namun juga kepada Kementerian Kesehatan.

“Berdasarkan hasil survey ini, kini Kepri dinyatakan aman dari penyebaran Covid-19. Namun demikian, kita tetap dianjurkan untuk selalu mematuhi protokol kesehatan dan menggesa vaksinasi terhadap sasaran vaksin yang belum tersentuh,” kata Ansar.

Baca Juga :   Ansar Ahmad Tinjau Pelaksanaan Baksos Operasi Katarak Gratis di RSUD RAT...

Berdasarkan hasil survey serology tersebut, Pemprov Kepri juga sudah boleh membuka diri untuk menerima tamu dari mana pun, dan tidak perlu takut, selama aturan protokol kesehatan tetap dijalankan.

“Yang kita kejar selama ini memang terbentuknya herd immunity ini. Karena dengan demikian kita lebih leluasa beraktivitas dan menjalankan program-program pemulihan ekonomi melalui jalur pariwisata yang notabene melibatkan orang banyak yang masuknya dari mana seja,” kata Ansar.

Penelitian atau survey serology sender  bertujuan untuk melihat gambaran kekebalan tubuh kelompok (herd immunity) terhadap Covid-19 di Provisnsi Kepri tahun 2021.

Jumlah sampel 502, terdiri dari kelompok umur < 18 tahun, 18-59 Tahun dan > 60 tahun dengan status vaksin Covid-19 secara proporsional sesuai dengan populasi dan pencapaian vaksin disetiap kabupaten/kota.

Sampel berupa spesimen darah dan periksa kadar antibodi dengan pemeriksaan titer antibody total kuantitatif.

Baca Juga :   Adi Prihantara Pastikan Kepri Siap Laksanakan BIAN Tingkat Nasional 2022

Berdasarkan hasil survey, menunjukkan 89,6 persen reaktif atau dinyatakan sudah terbentuk antibody. Sementara hanya 10,4 persen dinyatakan non reaktif atau dinyatakan tidak memiliki antibody.

Hasil reaktif didapatkan 70.5 persen titer antibodi 136 U/ml atau setara dengan standar minimal kadar antibody plasma darah yang digunakan untuk terapi plasma convalesen terhadap Covid-19 dan 19.1 persen kadarnya di bawah angka tersebut. Kekebalan tubuh kelompok masyarakat Provinsi Kepri tahun 2021 telah mencapai target herd immunity.

Selanjutnya, disarankan kepada Pemprov Kepri untuk mengoptimalkan cakupan vaksinasi Covid-19, tetap menjaga kepatuhan protokol Kesehatan dan meningkatkan pengawasan terhadap pengelolaan vaksin Covid-19.

Setelah bertemu Mendagri, Ansar mengatakan, bahwa dari seluruh provinsi baru 3 yang melakukan survey serology, dan salah satunya Provinsi Kepri yang telah menyelesaikannya.

Editor: Budi Adriansyah