Berita  

Pawai Obor Pada Malam Gema Takbir dan Makan Bersama Dimalam 1 Syawal

cMczone.com- Malam gema takbiran dengan obor dan makan bersama pada malam 1 syawal merupakan tradisi yang dilakukan setiap tahunnya yang diisi oleh masyarakat mulai dari anak anak hingga orang dewasa.
Sehari sebelum hari raya idul fitri tepat pada malam harinya pada 1 Syawal seluruh masyarakat yang ada di Kabupaten kampar ikut menggemparkah malam gema takbir.

Di Kabupaten kampar tepatnya di kecamatan kuok seluruh masyarakat sangat berantusias pada gema malam takbiran. Sebelum ikut pawai obor pada gema malam itu, masyarakat sebelumnya akan makan bersama dengan keluarga besarnya sekaligus bersilaturrahmi.

Adapun makanan khas yang dibawa pada saat makan bersama yaitu rendang, dendeng basah dan cucuk daging yang ditusuk dengan bambu. Seluruh keluarga akan membawa makanan itu di rumah orang yang tertua dalam keluarga.

Baca Juga :   Peresmian Wali Nagari, Tarantang Barolek Godang

Setelah makan bersama nantinya para anak anak serta para orang tua akan ikut serta dalam gema malam takbiran dan membawa obor yang telah disiapkan.

Obor tersebut terbuat dari bambu yang diisi dengan serabut kelapa dan minyak tanah yang nantinya dihidupkan dengan api. Obor tersebut akan dibawa setelah makan bersama. Pada malam itu seluruh masyarakat akan berkumpul di lapangan besar, dan akan ada yang memandu kelangsungan acara tersebut.

Malam itu seluruh masyarakat akan berjalan mengelilingi kampung sambil mengumandangkan takbir, seluruh masyarakat sangat berantusisas pada malam itu. Seorang pemuka adat mengatakan bahwa ” Tradisi ini setiap tahun selalu kami lakukan, ini bertujuan untuk menyambut datangnya hari raya idul fitri.

Baca Juga :   Replanting Kebun Sawit Di Unit II Desa Belanti Jaya Dikerjakan Asal Jadi

Selain itu tradisi ini dilakukan agar dapat mempertemukan orang jauh dari kampung dengan orang yang tinggal ditampung, karena kebanyakan masyarakat kampung sudah banyak yang merantau keluar kota”.
Takbir sendiri adalah kalimat “Allahu Akbar” yang berarti “Allah Maha Besar”. Kalimat ini diucapkan berkali-kali dengan maksud untuk mengagungkan nama Allah SWT.

Sementara takbiran merupakan kegiatan yang dilakukan pada malam 1 syawal sebagai perayaan “kemenangan” setelah berpuasa sebulan penuh sambil mengucapkan kalimat takbir.

Di Indonesia, tradisi malam takbiran dirayakan dengan meriah, terkhusus malam kemenangan setelah berpuasa selama sebulan penuh di bulan suci Ramadan. Setiap daerah memiliki cara masing-masing melaksanakan tradisi malam takbiran. Namun di kampar tepatnya di kuok sebelum malam takbiran masyarakat akan makan bersama terlebih dahulu dengan keluarga besarnya.

Baca Juga :   Eko Wahyudi dan H.Margespi Sebar dan Tanam BLD Musangking RKN di Jorong Paninjauan

Penulis: Nurfaizah