Upaya Ansar Ahmad Mengubah Masyarakat ‘Melek’ Teknologi: Bangun 77 BTS untuk Menghapus Blind Spot Signal…

cMczone.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Riau (Kepri) terus melakukan berbagai upaya untuk mempersiapkan masyarakatnya agar lebih melek teknologi di masa transisi dari era analog menuju era digital.

Hal ini juga sebagai bentuk usaha untuk memaksimalkan pelayanan informasi terhadap masyarakat, yakni layanan yang lebih mudah, cepat, singkat, real time, terukur dan terstruktur.

Tujuannya, tidak lain agar masyarakat di seluruh Provinsi Kepri lebih melek teknologi, jaringan internet mudah di jangkau dan bebas dari blank spot signal, yang muara akhirnya adalah kecerdasan bagi seluruh masyarakat Kepri dan kesejahteraan.

Gubernur Provinsi Kepri Ansar Ahmad mengatakan, Pemprov Kepri melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kepri memiliki peran yang sangat vital di era digital ini, karena bertanggungjawab untuk menyediakan infrastruktur jaringan, seperti Base Transceiver Station (BTS) hingga ke pelosok Kepri.

Semenjak dilantik, Ansar dan Wakil Gubernur Provinsi Kepri Marlin Agustina, langsung mengajukan pembangunan 111 BTS kepada Pemerintah Pusat untuk di seluruh penjuru Kepri.

Dengan harapan, 111 BTS tersebut bisa memelekan masyarakat Kepri dari sisi layanan jaringan komunikasi dan teknologi, sehingga gerbang keterisoliran daerah terpencil bisa terbuka.

Selanjutnya, dari 111 usulan pembangunan BTS yang diusulkan oleh Pemprov Kepri tersebut, Pemerintah Pusat menyetujui 77 BTS untuk dibangun di seluruh Kepri.

Dan diharapkan, hingga akhir tahun ini, masyarakat Kepri bisa lebih mudah dalam mengakses jaringan internet.

Pemprov Kepri dalam hal ini bekerja sama dengan Pemerintah Pusat dan pihak swasta dalam mengejar target membangun jaringan telekomunikasi berbasis layanan broadband 4G Tahun 2021-2022 di beberapa titik buta atau blind spot signal yang masih ada di seluruh area Kepri.

Dari 77 titik BTS yang akan dibangun tersebut, masing-masing terdiri dari 35 BTS jaringan 4G dengan transmitter VSAT yang akan dibangun oleh pihak BAKTI Kominfo di Provinsi Kepri.

Baca Juga :   TVRI Bagikan STB Gratis untuk Masyarakat Tak Mampu di Natuna

Dan difokuskan untuk daerah-daerah terpencil seperti 17 titik di Kabupaten Natuna, 5 titik di Kabur Bintan, 1 titik di Kabupaten Karimun dan 12 titik di Kabupaten Kepulauan Anambas.

Sedangkan sebanyak 42 titik BTS lainnya, jaringan 4G dengan metode terrestrial yang akan dibangun oleh pihak operator swasta berupa tower terrestrial (jalur komunikasi darat) dengan pembangunan tower setinggi sekitar 72 meter.

Dan 42 titik ini akan disebar masing-masing 1 titik di Kabupaten Karimun, 1 titik di Kota Batam, 28 titik di Kabupaten Lingga, 1 titik di Kabupaten Bintan dan 11 titik di Kabupaten Natuna.

“Di masa saat ini ketersediaan internet tidak lagi sebagai kebutuhan skunder, tapi sudah jadi kebutuhan primer masyarakat. Dan kita sebagai pemerintah harus tanggap dan wajib bertanggungjawab atas apa yang menjadi kebutuhan masyarakat tersebut. Hampir seluruh kegiatan perekonomian butuh internet, belajar-mengajar memakai internet dan hampir semuanya butuh internet. Kita berharap dengan dibangunnya 77 titik BTS ini, ke depannya tidak ada lagi titik blind spot signal di Kepri,” kata Ansar.

Ketersediaan infrastruktur jaringan telekomunikasi dan komunikasi yang memadai, lanjut Ansar, tidak hanya bentuk upaya Pemprov Kepri dalam mencerdaskan masyarakat, namun juga upaya mensejahterakan masyarakat, hingga merata ke pelosok Kepri.

Di samping itu, ketersediaan jaringan yang merata juga untuk mendukung kegiatan-kegiatan administrasi pemerintahan yang mulai dituntut untuk segera menerapkan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).

Ditambah lagi, berbagai layanan aplikasi dan layanan registrasi kependudukan dan pendataan lainnya, yang seluruhnya membutuhkan jaringan internet yang kuat dan mencukupi.

“Ke depan, seluruh kegiatan pemerintahan akan terintegrasi melalui jaringan yang membutuhkan ketersediaan internet yang kuat dan mencukupi. Jika pemerintah gagal menyediakan jaringan yang cukup, tentu Kominfo yang pertama kali ditanya oleh masyarakat. Oleh sebab itu, kita saat ini sedang menggesa agar pemenuhan jaringan BTS ini bisa kita rampungkan dan bisa segera menyalurkan internet hingga ke desa-desa secepatnya,” kata Ansar.

Baca Juga :   'Si Bata Merah' Memuat Seluruh Data dari Setiap OPD Bintan

Adapun progres pembangunan BTS di Kepri yang  dilaksanakan melalui BAKTI Kominfo di 35 titik, dengan rincian di Kabupaten Natuna sebanyak 17 BTS dengan progres sudah 100 persen, di Kabupaten Kepulauan Anambas sebanyak 12 BTS dengan Progres 55 persen, Kabupaten Bintan 5 BTS dengan progres 40 persen dan di Kabupaten Karimun 1 BTS dengan progres 30 persen.

Selanjutnya, sebanyak 42 BTS yang dibangun melalui patner provider seluler atau pihak swasta, dengan rincian progresnya, yakni di Kabupaten Lingga sebanyak 28 BTS dengan progres sudah mencapai 50 persen, di Kabupaten Bintan 1 BTS dengan progres 70 persen, Kota Batam 1 BTS dengan progres 30 persen, Kabupaten Karimun 1 BTS dengan progres 100 persen, Kabupaten Natuna 11 BTS dengan progres 65 persen.

“Secara keseluruhan pembangunan BTS di Kepri akan rampung akhir Tahun 2022 ini. Khusus untuk  beberapa BTS yang telah rampung 100 persen, jaringannya segera ditingkatkan menjadi 4G. Sekali lagi saya tekankan, bahwa ketersediaan layanan internet sudah menjadi kebutuhan primer masyarakat saat ini yang harus kita cukupi kebutuhannya,” tegas Ansar.

Ansar mengatakan, banyak kerjaan yang akan dilakukan oleh Pemprov Kepri melalui Diskominfo Kepri, dan semuanya perlu segera diselesaikan.

Selain membangun BTS, kegiatan lainnya, seperti mulai menyusun master plane pembangunan infrastruktur SPBE, yang mana hal ini butuh dukungan dari semua pihak, termasuk dalam hal penganggarannya bersama legislatif serta pihak-pihak yang berkompeten lainnya.

Selain itu, melalui Diskominfo juga ada kegiatan pemetaan forum satu data Kepri sebagai bentuk upaya pemenuhan meta data Kepri dari seluruh Organ Perangkat Daerah (OPD) di Lingkungan Pemprov Kepri.

Baca Juga :   Ansar Ahmad Buka Internet Expo Kepri 2022 di Batam: Upaya Mendorong Kebangkitan Ekonomi Digital...

Kegiatan pemetaan forum satu data Kepri ini bentuk kolaborasi  antara Badan Pusat Statistik (BPS) Kepri, Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan (Barenlitbang) dan Diskominfo Kepri ke depan menjadikan data adalah sumber informasi pendataan utuh untuk masyarakat Kepri.

“Alhamdulillah, untuk kegiatan pemetaan forum satu data Kepri, sejauh ini berjalan baik dan sudah finishing. In Shaa Allah, akan segera kita luncurkan,” kata Ansar, yang di amini oleh Kepala Dinas Kominfo Kepri Hasan.

Ansar pun berterima kasih kepada seluruh tim di Diskominfo Kepri yang sejauh ini sudah menunjukkan progres kerja dengan baik, serta dukungan dari seluruh OPD lainnya, karena proses pemetaan forum satu data ini diakui Ansar bisa berjalan lancar, karena adanya kerja sama dari semua pihak, baik komunikasi, koordinasi, kolaborasi hingga eksekusinya.

Tidak hanya itu, kata Ansar, penguatan peran Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Kepri di Diskominfo Kepri juga saat ini sudah semakin baik.

Kolaborasi dan respons masing-masing OPD dalam mengisi Data Informasi Publik (DIP) juga berjalan sesuai progres.

Penguatan peran PPID merupakan bentuk responsif pemerintah dalam Keterbukaan Informasi Publik (KIP) dan Sistem Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Nasional Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat atau disingkat SP4N Lapor untuk informasi bagi masyarakat dalam pengaduan kepada penyelenggaraan pemerintahan di Provinsi Kepri.

Dan dalam hal inovasi, Pemprov Kepri melalui Diskominfo Kepri juga telah banyak meluncurkan inovasi dalam bentuk aplikasi yang berbasis peningkatan pelayanan publik, di antaranya telah meluncurkan aplikasi JapriGub, Siap Pandu PKK Kepri, Si-Desi Kepri, Mi Bedil Sima-PK dan beberapa aplikasi lainnya akan segera menyusul.

Editor: Budi Adriansyah