Erizal Chaniago, Putra Asli Luak 50 Punya Mimpi Besar Membangun Daerah

“Karantau madang di hulu babungo babuah balun, marantau bujang dahulu, di rumah paguno balun.”

Nak duo Pantun sairiang, “Satinggi-tinggi tabang bangau, akhirnyo babaliak ka kubangan juo”.

Dua Pantun Populer tersebut diatas sepertinya sesuai benar jika disematkan kepada H.Erizal Chaniago, Putra Asli Luak 50 yang besar di Perantauan.

Namun, Walau beliau semenjak kecil sudah hidup di perantauan karena mengikuti Orang tua, tidak membuat luntur Kecintaan beliau kepada “Tapian tampek mandi” (Daerah asal).

H.Erizal Chaniago, Putra Kubu Gadang (Pacuan) Kota Payakumbuh selalu punya Mimpi besar membangun Kampung, Jalur yang beliau Pilih untuk mengabdi adalah Jalur Legislatif.

Beliau saat ini tercatat sebagai Calon Anggota Legislatif (Caleg) DPR-RI Dapil 2 Sumatera Barat.

Baca Juga :   Warga Teluk Dawan Pinta : Pasang Lampu Penerang Jalan Utama Sebelum Makan Korban

Da Cal, demikian H.Erizal Chaniago biasa dipanggil, Maju melalui Partai Gerindra Nomor Urut 2 pada Kontestasi Pileg 2024-2029.

“Orang Dekat” Capres Prabowo Subianto ini dalam sebuah kesempatan saat berbincang-bincang dengan awak media ini memamparkan Alasan beliau Maju sebagai Caleg.

“Ambo secara Pribadi sudah selesai dengan diri sendiri, Namun sebagai Putra Daerah Ambo Mempunyai Mimpi yang besar Untuk Membangun Daerah kita ini dan Ambo Memilih Jalur Legislatif untuk meraih Mimpi tersebut” paparnya.

Ditukuk, Tokoh Olahraga Nasional ini (Koni Pusat) menceritakan sudah berkeliling Daerah di 8 Kabupaten/Kota, Khusus Daerah Luak 50 Kota banyak sekali yang harus dibenahi dan itu butuh campur tangan “Dana Pusat”.

Baca Juga :   Safari Ramadhan ke Nagari Maek, RKN Didukung Maju BA 1 C

“Kue Pembangunan itu dibagikan dari Pusat Pemerintahan (Jakarta), Jadi Daerah membutuhkan “Panjuluak” untuk membawanya ke daerah, salah satu cara yang paling sederhana manjuluak Kue Pembangunan itu Melaui Anggota DPR-RI” tukuknya.

Sesepuh IPSI (Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia) menambahkan ceritanya,
“Saat kami “blusukan” ke daerah Hinterland kami juga menemukan banyak ketertinggalan daerah kita dari daerah lainnya, hingga semakin memacu kami untuk segera berbuat untuk membenahi dan mengejar kesetaraan untuk daerah kita” tambahnya.

Secara Spesifik yang kita lihat adalah :
– Ketidak berdayakan KAN (Kerapatan Adat Nagari),
– Kurangnya Promosi Produk berkualitas yang berbasis Kearifan Lokal keluar daerah,
– Tidak adanya Perlindungan Kesehatan bagi masyarakat kita dari kaum Marginal,
– Infrastruktur yang layak belum merata,
– Ketersedian Pupuk yang belum terjamin,
– Pendidikan yang masih terasa mahal bagi sebagian Masyarakat,
– Minimnya Pembangunan Sumber daya Manusia sebagai prasyarat persaingan bebas,
– dan banyak lagi.

Baca Juga :   Bupati Lima Puluh Kota Membuka Kegiatan Akreditasi Puskesmas, 7 Puskemas Raih Paripurna Dalam Akreditasi

Da Cal Mengajak Masyarakat Luak 50 (Payakumbuh-Limapuluh Kota) untuk menyerahkan Keberlanjutan Pembangunan Daerah kepada Putra Daerahnya.
“Insyaallah, Jika Kita menyerahkan Pembagunan Kita kepada Putra Daerah, maka daerah kita akan menjadi daerah Pertama yang akan menerima Pengejewantahan Kue Pembangunan Pusat tersebut” pungkasnya.

Pilih Erizal Chaniago, Caleg DPR-RI Partai Gerindra Nomor Urut 2, tutupnya.

“Masak padi anak rang dusun
Disabik anak rang malalo
Kok siriah lah kami susun
Pinang baatok dalam carano.”

Penulis: Soe-crie