Didampingi Ansar Ahmad dan Menteri, Jokowi Lepas Ekspor SGA

Bintan, cMczone.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) melepas ekspor perdana Smelter Grade Alumina (SGA) hasil produksi dari PT Bintan Alumina Indonesia (BAI) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Galang Batang, Kabupaten Bintan, Selasa (25/1/2022).

Didampingi Gubernur Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad dan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju, Jokowi menekan sirine sebagai tanda melepaskan Kapal Ocean Spring yang membawa eskpor alumina perdana di tahun 2022.

Ekspor SGA hasil produksi PT BAI ini merupakan hasil dari inisiasi.Jokowi yang saat ini berkonsentrasi untuk melakukan hilirisasi industri dengan mengurangi ekspor bahan alam mentah atau raw material.

“Saya datang ke Bintan khusus untuk melihat bagaimana pembangunan PT Bintan Alumina Indonesia, dan saya kaget ternyata sudah segede ini,” ujar Jokowi.

Dengan mempercepat industri pengolahan bahan mentah menjadi bahan setengah jadi, Jokowi meyakini hal tersebut akan mampu membuka jutaan lapangan pekerjaan sekaligus mengurangi defisit neraca perdagangan Indonesia.

“Ini yang dibutuhkan rakyat sekarang, terbukanya lapangan pekerjaan,” kata Jokowi.

Jokowi menginginkan hilirisasi industri dilakukan dengan memanfaatkan alih teknologi, diiringi dengan pemanfaatan hasil alam yang berkelanjutan.

Baca Juga :   Berdasarkan Pemberitaan Media cmczone.com, Kepala Inspektorat: Kami Sudah Membentuk Tim Dan Sudah Memeriksa Instansi Terkait Dari 13/4/22

Indonesia saat ini dituntut untuk mengubah aktivitas perekenomian yang sebelumnya mengandalkan komoditas dan konsumsi, untuk kemudian masuk ke hilirisasi dan kemudian industrialisasi.

“Pola pikir kita memang harus kita rubah, ini harus menjadi negara industri kalau kita mau maju,” tambah Jokowi.

Oleh karenanya, hilirisasi menjadi rencana strategis yang ditujukan agar negara Indonesia tidak hanya menjadi pengekspor bahan mentah, dan kemudian mempercepat revitalisasi industri pengolahan.

Strategi besar lainnya adalah digitalisasi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan pengembangan ekonomi hijau.

Sementara itu, Ansar mengatakan, bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri bersama-sama dengan pemerintah pusat terus berupaya menggali potensi yang dapat dijadikan pendapatan bagi daerah dan devisa bagi negara dari sektor pertambangan dan perindustrian.

Posisi strategis Kepri menjadi daya tarik dan modal utama yang layak untuk dikelola dan dikembangkan baik oleh pemerintah maupun swasta.

“KEK juga dapat menjadi magnet serta daya tarik investasi, karena didukung dengan penyediaan infrastruktur serta pemberian fasilitas dan insentif untuk kemudahan berinvestasi,” ujar Ansar.

Ansar berharap, dengan kehadiran Presiden Jokowi maka PT BAI terus menjalankan proyek-proyeknya sesuai dengan apa yang sudah di rencanakan sebelumnya. Pemprov Kepri akan terus mendukung perkembangan dan pembangunannya.

Baca Juga :   H.Nurkhalis Dt.Bijo Dirajo Salurkan Bantuan Bagi Korban Kebakaran Berupa Bahan Bangunan

“Semoga kehadiran KEK Galang Batang di Provinsi Kepulauan Riau dapat menumbuhkan iklim investasi yang positif dan kondusif,” kata Ansar.

Untuk diketahui, PT. BAI adalah Badan Usaha Pembangun dan Pengelola KEK Galang Batang di Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri.

Pada ekspor hari ini, Jokowi melepas ekspor alumina sejumlah 21.000 ton yang bernilai 100 miliar US dollar.

Sebelumnya, PT. BAI telah melakukan ekspor perdana pada Juli 2021. Sebanyak 25.000 ton bubuk alumina dikapalkan dalam ekspor perdana ke Malaysia melalui pelabuhan KEK Galang Batang.

Hingga kuartal I tahun 2021, PT BAI telah merealisasikan investasi sebesar Rp.14 triliun di KEK Galang Batang. Tenaga kerja yang sudah terserap sekitar 4.000 orang.

Investasi itu digunakan untuk membangun refinery alumina kapasitas 1 juta ton per tahun, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), water reservoir, pelabuhan, coal gas plant, dan pembangunan kawasan.

Lalu hingga akhir tahun 2021, nilai investasi diperkirakan akan meningkat menjadi Rp 17 triliun. PT BAI saat ini sedang melakukan pembangunan refinery alumina plant kedua, sehingga nantinya kapasitas produksi menjadi 2 juta ton per tahun.

Baca Juga :   Viral!!, Pedagang Ngamuk Dipasar, Disperindagkop : Kami Sudah Klarifikasi Video Tersebut

KEK Galang Batang akan terus dikembangkan dengan membangun tambahan unit power plant dan electrolytic alumunium plant hingga tahun 2027.

Investasi dari PT BAI memberikan dampak bagi perekonomian nasional, diantaranya menurunkan impor produk alumina karena sudah bisa diproduksi di dalam negeri.

Kontribusi peningkatan nilai ekspor yang diperkirakan sebesar Rp 4,5 triliun melalui ekspor smelting grade alumina.

Proyeksi jumlah tenaga kerja pada saat produksi adalah sebesar 7.000 orang pada akhir tahun 2021.

Turut mendampingi Jokowi dalam acara pelepasan tersebut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang, dan Menteri Perdagangan Muhammad Luthfi.

Sementara dari Forkompimda Kepri hadir Wakil Gubernur Provinsi Kepri Marlin Agustina, Pangkogabwilhan I Laksamana Madya TNI Muhammad Ali, Ketua DPRD Provinsi Kepri Jumaga Nadeak, Plt. Bupati Bintan Roby Kurniawan, Pangdam I/BB Mayor Jenderal TNI Hassanudin, Kapolda Kepri Irjen. Pol. Aris Budiman, Kajati Kepri Hari Setiyono, Danrem 033/WP Brigjen TNI Jimmy Ramoz Manalu, PJ. Sekretaris daerah provinsi Kepri Lamidi, dan sejumlah jajaran Forkompimda Kepri lainnya.

Editor: Budi Adriansyah