Hindari Kasus Baru Covid-19, Pemko Batam dan Tanjungpinang Dihimbau Terapkan Disiplin Prokes

Tanjungpinang, cMczone.com – Gubernur Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad menghimbau, khusus untuk Kota Batam dan Kota Tanjungpinang, agar benar-benar memperhatikan kedisiplinan masyarakatnya terhadap penerapan protokol kesehatan (prokes) dalam upaya menghindari adanya penambahan kasus baru Covid-19.

Himbauan Ansar ini, menyusul berfluktuasinya kasus Covid-19 di Kepri, terutama terjadi di Kota Batam dan Kota Tanjungpinang yang per hari ini telah terjadi penambahan 14 kasus di Kota Batam dan 2 kasus di Kota Tanjungpinang.

“Agar pengawasan atau screening di setiap pintu masuk, baik yang ada di Batam maupun di Tanjungpinang agar diperketat. Kita harus awasi, disiplin masyarakat harus diperhatikan agar kasus Covid-19 di Kepri bisa benar-benar kita tekan,” ujar Ansar, Kamis (3/2/2022).

Baca Juga :   Tinjau Puskesmas Mantang, Roby Kurniawan Pastikan Kelengkapan Peralatan Medis

Sehari sebelumnya, dalam upaya menanggapi kasus aktif terkonfirmasi positif Covid-19 di Kepri yang berfluktuasi, Ansar juga telah menggelar rapat koordinasi (rakor) di Gedung Daerah, Kota Tanjungpinang.

Rakor dengan melibatkan seluruh Pemerintah Kabupaten dan Kota se-Kepri serta Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).

Kasus aktif yang tercatat sampai pelaksanaan rakor kemarin sebanyak 105 kasus dengan sebaran 72 kasus di Kota Batam, 17 Kasus di Kota Tanjungpinang, 9 kasus di Kabupaten Bintan, 5 kasus di Kabupaten Karimun, dan 2 Kasus di Kabupaten Natuna. Sedangkan di Kabupaten Kepulauan Anambas dan Kabupaten Lingga mencatat 0 kasus.

Pada kesempatan tersebut, Ansar menekankan, agar mengantisipasi melonjaknya kasus aktif ini dengan memperkuat tracing dan memberikan treatment yang baik.

“Tentu jangan lengah soal tracing, karena tracing sangat menentukan untuk mengetahui kontak erat yang terkonfirmasi positif. Kemudian pastikan treatment harus dilakukan dengan baik, karena jika tingkat kesembuhan tinggi, maka angka kasus aktif akan menurun,” pesan Ansar.

Baca Juga :   YKI Kepri Bagikan 100 Paket Sembako untuk Penyintas Kanker

Ansar juga memberi arahan, agar pasien yang terkonfirmasi positif untuk diwajibkan karantina di karantina terpadu. Karena karantina mandiri terbukti sulit untuk dikontrol.

“Tempat-tempat karantina terpadu agar dikontrol kembali. Seperti Lohas, LPMP, serta Asrama Haji Batam. Cek kembali fasilitasnya. Supaya isolasi terkontrol dan treatment yang baik dapat diberikan,” ujar Ansar.

Ansar juga memastikan program bantuan tunai bagi keluarga kurang mampu yang terkonfirmasi positif akan tetap dilanjutkan, untuk menanggung kebutuhan keluarga yang ditinggalkan selama masa isolasi.

“Masing-masing kabupaten dan kota juga agar memberikan perhatian untuk memenuhi kebutuhan keluarga pasien. Gunakan dana BTT (Belanja Tidak Terduga) karena memang peruntukannya untuk itu,” kata Ansar.

Baca Juga :   Live di CNN: Ansar Ahmad Paparkan Strategi Vaksinasi bagi Lansia 

Ansar menyampaikan, bahwa survey serology tahap kedua akan dilaksanakan 6 bulan setelah survey pertama.

Pada survey pertama Kepri mendapat hasil yang baik, yaitu sebesar 89 persen yang menunjukkan herd immunity masyarakat yang cukup baik.

“Karena serology harus dievaluasi 6 bulan sekali untuk mengetahui apakah antibodi tetap bertahan terhadap virus sekaligus mengetes vaksin booster yang telah diberikan,” tutup Ansar.

Turut mendampingi Gubernur Kepri dalam rakor tersebut Pj. Sekdaprov Eko Sumbaryadi, Staf Khusus Gubernur Kepri Sarafudin Aluan, Asisten Administrasi Umum Mariyani Ekowati, Kadis Kesehatan M Bisri, Kaban Kesbangpol Lamidi, Kadis Kominfo Hasan, dan Kaset Satgas Covid19 M Darwin.

Editor: Budi Adriansyah