Dalam Dialog Lintas Pagi di RRI, Hasan Bilang Kepri bukan Riau dan Tanjungpinang bukan Pangkal Pinang

cMczone.com – Penataan Ibukota Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) terus dilakukan pembenahan, baik dari segi sarana dan prasarana wajah ibukota, pembangunan yang begitu maraknya dilaksanakan saat ini dimaksudkan untuk menjual Kepri ke kancah yang lebih luas lagi.

Sempena dilaksanakannya pembangunan infrastruktur ibukota tersebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri juga fokus dan konsisten pada sentralisasi dan revitalisasi daerah-daerah pusat ekonomi masyarakat Kepri, guna memberikan kenyamanan, kemudahan akses kepada masyarakat Kepri.

Menjawab pertanyaan-pertanyaan masyarakat terhadap pembangunan apa saja dan apa manfaat yang dapat dirasakan langsung bagi masyarakat Kepri? Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kepri Hasan, menghadiri Dialog Lintas Pagi ‘Menata Ibukota Provinsi Kepri’, di Studio RRI Pro 1, Kota Tanjungpinang, Rabu (3/8/2022).

Hadirnya Hasan, bersama Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Provinsi Kepri Rodi Yantari, pada Dialog Lintas Pagi yang dipresenteri oleh Aryo Wisnu, diharapkan membawa angin segar kepada masyarakat terhadap rasa kekhawatiran saat ini.

Baca Juga :   Lamidi: Membangun Daerah Harus Selalu dengan Kehati-hatian

Dalam dialog tersebut, Hasan menyebutkan, bahwa pembangunan yang sedang berlangsung sekarang berdasarkan RPJMD dan keinginan langsung dari Gubernur Provinsi Kepulauan Riau Ansar Ahmad.

“Maraknya pembangunan saat ini memang beberapa berdasarkan dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Kepri, tapi sebagian besar merupakan impian dari Pak Gub (Ansar Ahmad) sendiri yang menginginkan kesejahteraan bagi masyarakat Kepri. Banyak program-program yang beliau canangkan, karena keperduliannya terhadap masyarakat. Tentunya kita akan upayakan keinginan beliau tersebut terwujud ke depannya,” ungkap Hasan.

Hasan mengatakan, bahwa proyek Infrastruktur yang dibangun di daerah-daerah yang strategis ini adalah upaya dari Gubernur Provinsi Kepri Ansar Ahmad, untuk memperkenalkan Kepri di kancah nasional maupun internasional, dan menarik wisatawan-wisatawan untuk berdatangan ke Kepri.

“Hal ini harus benar-benar diingat, bahwa Tanjungpinang bukan Pangkal Pinang, Kepulauan Riau bukan Riau dan juga Batam merupakan bagian dari Kepri yang selama ini masyarakat banyak tahu tentang Batam tapi tidak mengenal Kepri itu sendiri,” ujar Hasan.

Baca Juga :   Bappenas Dorong Transformasi Ekonomi di Kepri: JBB jadi Pemicu...

“Banyak pembangunan infrastruktur untuk memperkenalkan Kepri, di antaranya Kawasan Gurindam 12 yang menjual keindahan Tanjungpinang dari pintu masuk Kepri dari sisi laut, pedestarian median Jalan Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF) yang ditujukan menjual Kepri dari pintu masuk udara, lalu Jembatan Batam-Bintan dari darat nantinya,” ujar Hasan.

Fokus dan konsistennya Pemprov Kepri untuk mempercantik wajah ibukota tidak bisa dikatakan bualan belaka atau keinginan sepihak, hal ini didasari dari banyak aspek, salah satunya Kota Tanjungpinang merupakan Pusat Pemerintahan Provinsi Riau dahulunya sebelum dipindahkan ke Pekanbaru, yang kemudian keberadaan Pulau Penyengat sebagai pusat Kerajaan Riau-Lingga.

Harapan Hasan, dengan dikenal keindahannya sebagai Ibukota Kepri oleh masyarakat luas, orang-orang akan timbul rasa penasaran terhadap apa saja wisata yang ada di Kepri, sehingga daerah-daerah di Kepri juga ikut tersohor dan di kunjungi wisatanya.

Baca Juga :   Agar Setara dengan Kota Maju di Indonesia, Pemprov Kepri Percantik Ibukota (Tanjungpinang)

Hasan menjelaskan, bahwa sebagai bentuk perhatian Gubernur Provinsi Kepri kepada masyarakat, pusat-pusat perputaran roda ekonomi menjadi fokus Pemprov Kepri guna menjadi daya tarik Kepri dan tersentralisasi-nya tempat-tempat tersebut.

“Revitalisasi Jalan Merdeka, Kota Lama Tanjungpinang, menjadi lebih menarik untuk dikunjungi wisatawan, nantinya juga di Kawasan Gurindam 12  terdapat daerah khusus pusat perbelanjaan bagi pelaku usaha kaki lima, Dekranasda, dan tempat oleh-oleh produk khas Kepri,” tutup Hasan.

Sementara itu, Rodi Yantari memaparkan, bahwa program pemerintah yang sudah berjalan dan yang sedang di programkan ke depannya sebagai berikut, Revitalisasi Pulau Penyengat, Revitalisasi Taman Gurindam, Revitalisasi Kota Lama, Pembangunan Fly Over Simpang Ramayana, pedestarian Jalan Bandara RHF, dan Jembatan Batam-Bintan.

“Banyak program pemerintah yang saat ini sedang berlangsung, dan juga masih dalam tahap proses perencanaan, nantinya di Simpang Kota Piring akan dibangun Fly Over juga,” kata Rodi.

Editor: Budi Adriansyah