Ansar Ahmad Pimpin Rakor Bidang Kepariwisataan: Upaya Optimalkan Jumlah Yacht yang ‘Parkir’ di Kepri…

cMczone.com – Gubernur Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad mengatakan, usaha percepatan recovery ekonomi terus dilakukan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri, salah satunya melalui sektor pariwisata, yaitu dengan terus berkoordinasi dengan Kementerian Hukum dan HAM serta Direktorat Bea dan Cukai, agar secara bertahap pembebasan Visa on Arrival (VoA) ke Kepri untuk diberlakukan kembali, sehingga meningkatkan minat wisatawan berkunjung.

“Mudah-mudahan hasilnya bagus. Kita terus berkoordinasi dengan lintas Kementerian. Melalui Kemenko Perekonomian, juga terus kita berkomunikasi, dan dalam waktu dekat mereka akan rapat koordinasi terkait VOA ini,” jelas Ansar, saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Bidang Kepariwisataan Provinsi Kepulauan Riau di Marina Room, Nongsa Point Marina, Kota Batam, Rabu, 16 November 2022.

Dunia pariwisata Kepri, kata Ansar, hancur lebur setelah datang badai Pandemi Covid-19 pada pertengahan 2019.

Padahal pada tahun sebelumnya, Pariwisata Kepri menempati urutan Ke-2 kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) tertinggi Se-Indonesia setelah Bali, dan mengalahkan Provinsi DKI yang berada di urutan Ke-3.

“Wisatawan kita paling banyak, selain dari Negara Singapura dan Malaysia, juga berasal dari India serta China. Namun, ketika pandemi hilang semua kunjungan tersebut. Alhamdulillah, dari laporan terakhir kunjungan wisman mulai ada peningkatan, dari periode Januari hingga September 2022 sudah ada 359.510 wisman yang masuk atau ada peningkatan sebesar 16,89 persen dari periode bulan yang sama pada Tahun 2021 yang lalu,” ujar Ansar.

Baca Juga :   Klarifikasi Adanya Kekeliruan Pemasangan Baleho Dari Salah Satu Simpatisan Pendukung Nalladia Ayu Rokan

Menjelang akhir tahun ini, lanjut Ansar, potensi pariwisata sebagai penambah pendapatan negara masih bisa dioptimalkan dari sektor pariwisata lainnya, yaitu menarik wisatawan yang memiliki yacht untuk bersedia memarkirkan kapal layarnya di entri-entri point yang ada di perairan Kepri, di antaranya di Nongsa Point Marina, Lagoi, dan Kepulauan Anambas.

“Informasi dari Pak Dirut NPM Joko Pramono, bahwa saat ini terparkir 6.000 yatch di Marina yang ada di Singapura. Dengan wilayah laut kita yang lebih indah tentunya kita bisa menarik mereka untuk masuk ke Kepri. 20 sampai 30 persen merupakan angka yang masuk akal. Jika mereka masuk, dan spending money di sini tentunya akan menggerakkan perekonomian wilayah kita,” ucap Ansar.

Namun, diakui Ansar, permit masuk untuk kapal yacht ke wilayah perairan Indonesia saat ini masih membutuhkan berbagai dokumen yang harus dilengkapi oleh pemilik kapal yang izinnya lintas instansi dan Kementerian, yang diharapkan ke depannya bisa dipermudah, namun tetap memperhatikan kedaulatan maritim.

Baca Juga :   Ansar Ahmad Sambut Baik Rencana Korean Charter Flight ke Kepri

“Persoalan regulasi teknis akan coba kita sederhanakan. Kalau menyangkut peraturan di daerah bisa kita kaji dan lakukan inovasi. Namun, jika terkait pusat bisa kita fasilitasi, agar diberikan kemudahan, namun tetap tidak melanggengkan dan wisatawan tetap berwisata dengan aman,” jelas Ansar.

Kepada Pengelola NPM, yang memiliki salah satu marina bertaraf Internasional yang berada di Batam, Ansar menyarankan untuk membuat daftar hambatan apa saja yang ditemukan di lapangan terkait keluar masuknya Yacht di Wilayah Kepri, dengan menyurati instansi terkait, dan selanjutnya akan dilakukan rapat pembahasan berikutnya.

“Surati dulu instansi terkait, baik Bea Cukai, Bakamla atau Pemerintah Kota (Pemko) Batam atau instansi terkait mengenai hambatan perizinan keluar masuk yacht. Tembuskan ke gubernur, biar bisa dipelajari dan dari kami melalui Dinas Pariwisata akan membuat tim kecil. Harapan, sektor pariwisata cepat pulih, sehingga ekonomi bisa bangkit,” tutup Ansar.

Sementara itu, Direktur Utama PT. Nongsa Terminal Bay Djoko Pramono mengatakan, minat wisatawan mancanegara yang ingin masuk ke perairan Indonesia sangat tinggi, namun terkadang penetapan peraturan masuk secara resmi cukup sulit dan memakan waktu cukup lama.

Baca Juga :   Tabrakan Beruntun Padang Panjang, 1 Meninggal 5 Terluka

“Oleh karena itu, kita rapat kali ini, berusaha mencari solusi terbaik, agar wisatawan ini bisa masuk dengan mudah bersama Yatch-nya, namun tetap dalam koridor taat aturan hukum dan peraturan di Indonesia,” ujar Djoko.

Apalagi setelah pandemi ini, kata Djoko, minat wisatawan untuk masuk ke Batam terus meningkat, ditandai juga dengan semakin banyaknya yatch yang parkir di Nongsa Point Marina dari Januari-September 2022 sudah mencapai 300 kapal.

“Sebelum pandemi Tahun 2018, ada 1.196 kapal Yatch yang sandar di sini. Harapannya, di tahun mendatang akan semakin banyak kapal yang parkir di sini, karena pada 2023 ada 13 agenda boating event yang akan kami selenggarakan. Semoga, ini semua dipermudah, sehingga recovery pariwisata bisa segera bangkit,” ucap Djoko.

Turut hadir dalam Rakor tersebut, Kapolda Kepri Aris Budiman, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas (Kadis) Pariwisata Luki Zaiman Prawira, Kadis Kelautan dan Perikanan Arif Fadillah, Kadis Perhubungan Junaidi, Kadispotmar Lantamal IV Letkol Bambang Sulistiono, Kepala Bidang Inhuker zona Kamla Wilayah Barat Kolonel Budi Elyas, serta Perwakilan Management Nongsa Point Marina.

Editor: Budi Adriansyah